Sabtu, 01 Oktober 2011

TUGAS EKONOMI BIAYA PELUANG





1. Pengertian Biaya Peluang




        Biaya peluang ialah pengorbanan yang dilakukan seseorang karena menentukan suatu pilihan. Konsep biaya peluang ialah mendorong seseorang mengeluarkan pengorbanan tertentu dan meminimumkan resiko rugi agar memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.



2. Biaya Peluang pada Tenaga Kerja


        Biaya peluang pada tenaga kerja ialah nilai kesempatan tenaga kerja dalam memproduksi barang dan jasa yang harus diabaikan karena memilih alternative memproduksi barang lain. Konsep dasar peluang tenaga kerja ialah ketebatasan sumber daya manusia dalam proses produksi secara bersamaan





3. CONTOH KONSEP DASAR PELUANG TENAGA KERJA

o) Perusahaan Rumah Tangga       

        Pada sebuah perusahaan Rumah Tangga Tedapat Lima tenaga kerja yang dipekerjakan untuk memproduksi bebepa makanan Seperti Keripik dan Roti.
Keripik dan Roti telah disurvei dalam masyarakat sebagai makanan yang digemari. Untuk itu dibuat pengombinasian Tenaga Kerja dengan Barang yang diproduksi agar diperoleh keuntungan yang besar.
Agar lebih jelas, perhatikan tabel sebagai berikut !

Tabel Kesempatan Tenaga Kerja dalam memproduksi Keripik dan Roti

TITIK Produksi
Jumlah Tenaga Kerja
Roti (Unit)
Jumlah Tenaga Kerja
Keripik (Unit)
A
0
0
5
100
B
1
15
4
90
C
2
35
3
75
D
3
55
2
45
E
4
65
1
20
F
5
75
0
0

Pada Tabel diatas menunjukkan Jumlah tenaga Kerja yang digunakan dalam proses produksi barang Kripik dan Roti.

Penjelasan nya sebagai Berikut :

Agar Lebih jelas, Perhatikan Kurva Kesempatan tenaga kerja dalam memproduksi keripik dan roti.

 

Pada Kurva tersebut diketahui bahwa :

1.      Pada Titik A  semua pekerja digunakan untuk memproduksi sebanyak  100 unit keripik. Akibatnya tidak ada pekerja yang memproduksi Roti sehingga jumlah roti 0 unit.

2.      Pada Titik produksi B,C,D,E merupakan Titik antara Roti dan Kripik.
Titik dimana para pekerja memproduksi keduanya secara bersamaan.

3.      Misalnya pada titik B yaitu Dengan menggunakan 1 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 15 unit Roti dan Sisanya 4 tenaga kerja dapat memproduksi 90 unit Keripik.

4.      Sedangkan Titik C dengan menggunakan 2 tenaga Kerja dapat memproduksi 35 unit Roti, dan 3 tenaga kerjanya mampu memproduksi 75 unit Keripik
5.      Titik D menunjukkan 3 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 55 unit Roti, Sedangkan 2 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 45 Keripik.

6.      Titik E menunjukkan dengan menggunakan 1 tenaga kerja dapat menghasilkan 20 unit Keripik, dan 4 tenaga kerjanya dapat memproduksi 65 Roti.

7.      Seperti halnya Titik A, Titik F juga demikian, Pada Titik F semua pekerja digunakan untuk memproduksi sebanyak  75 unit Roti. Akibatnya tidak ada pekerja yang memproduksi Keripik atau jumlah keripik 0 unit.




Oleh karena itu Untuk memperoleh keuntungan yang besar dan mengurangi kerugian maka Perusahaan Rumah Tangga tersebut melakukan alternatif yaitu dengan cara mengombinasikan pemakaian tenaga kerja
Misalnya pengombinasian tenaga kerja berdasarkan survey pasar:

1.      Jika keadaan pasar normal / makanan Keripik dan Roti sama-sama dibutuhkan.
Perusahaan akan menggunakan Titik D dengan 3 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 55 unit Roti, Sedangkan 2 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 45 Keripik. Karena pada titik ini Jumlah produksinya hampir seimbang dibanding titik yang lain.


2.      Jika makanan Keripik lebih dicari dari pada Roti.
Perusahaan akan mengalihkan dari Titik A ke Titik C dengan mengurangi produksi Roti menjadi 35 unit Roti, dan menambah produksi Keripik menjadi 75 unit.
Namun Jika memilih A/B , walaupun produksi keripik nya lebih besar, akan tetapi seperti yang kita tahu bahwa kebutuhan manusia berbeda-beda. pasti akan ada pula yang membutuhkan Roti, maka di buat 2 tenaga keja untuk 35 unit Roti. dan tidak mungkin perusahaan tersebut memilih titik  D, E, dan F yang produksinya lebih menonjol dari pada produksi roti.
Jika Perusahaan memilih D, E perusahaan tidak akan mendapat untung namun bisa saja malah sebaliknya mendapat kerugian. Apalagi jika memilih titik F yang tidak memproduksi keripik, dan memproduksi begitu banyak roti sedangkan makanan keripik lebih dicari dibanding roti, sehingga roti yang diproduksi semua kemungkinan besar tidak laris terjual yang akan menimbulkan banyak kerugian.


3.      Jika makanan Roti Lebih dicari dari pada Keripik. Maka perusahaan akan mengalihkan dari Titik A ke Titik E dengan mengurangi produksi keripik menjadi 20 unit, dan menambah produksi Roti menjadi 65 unit. Namun Jika memilih F , walaupun produksi Roti lebih besar, Haruslah ada stok Keripik jika nantinya dibutuhkan.



Dengan alternative tersebut proses produksi dan penjualan akan menjadi efisien, dan tenaga kerja akan sanggup dan tidak merasa terbebani karena jumlah produksi tidak melebihi batas minimum kemungkinan produksi.










---- SEKIAN & TERIMA KASIH J ----