1. Pengertian Biaya Peluang
Biaya peluang ialah pengorbanan yang
dilakukan seseorang karena menentukan suatu pilihan. Konsep biaya peluang ialah
mendorong seseorang mengeluarkan pengorbanan tertentu dan meminimumkan resiko
rugi agar memperoleh keuntungan sebesar-besarnya.
2.
Biaya Peluang pada Tenaga Kerja
Biaya peluang pada tenaga kerja ialah nilai
kesempatan tenaga kerja dalam memproduksi barang dan jasa yang harus diabaikan
karena memilih alternative memproduksi barang lain. Konsep dasar peluang tenaga
kerja ialah ketebatasan sumber daya manusia dalam proses produksi secara
bersamaan
3.
CONTOH KONSEP DASAR PELUANG TENAGA KERJA
o)
Perusahaan Rumah Tangga
Pada sebuah perusahaan Rumah Tangga Tedapat
Lima tenaga kerja yang dipekerjakan untuk memproduksi bebepa makanan Seperti
Keripik dan Roti.
Keripik
dan Roti telah disurvei dalam masyarakat sebagai makanan yang digemari. Untuk
itu dibuat pengombinasian Tenaga Kerja dengan Barang yang diproduksi agar
diperoleh keuntungan yang besar.
Agar
lebih jelas, perhatikan tabel sebagai berikut !
Tabel
Kesempatan Tenaga Kerja dalam memproduksi Keripik dan Roti
TITIK Produksi
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Roti (Unit)
|
Jumlah Tenaga Kerja
|
Keripik (Unit)
|
A
|
0
|
0
|
5
|
100
|
B
|
1
|
15
|
4
|
90
|
C
|
2
|
35
|
3
|
75
|
D
|
3
|
55
|
2
|
45
|
E
|
4
|
65
|
1
|
20
|
F
|
5
|
75
|
0
|
0
|
Pada Tabel diatas
menunjukkan Jumlah tenaga Kerja yang digunakan dalam proses produksi barang
Kripik dan Roti.
Penjelasan nya sebagai
Berikut :
Agar
Lebih jelas, Perhatikan Kurva Kesempatan tenaga kerja dalam memproduksi keripik
dan roti.
Pada Kurva tersebut diketahui
bahwa :
1.
Pada Titik A
semua pekerja digunakan untuk memproduksi sebanyak 100 unit keripik. Akibatnya tidak ada pekerja
yang memproduksi Roti sehingga jumlah roti 0 unit.
2.
Pada Titik produksi B,C,D,E merupakan Titik antara
Roti dan Kripik.
Titik dimana para pekerja memproduksi keduanya secara
bersamaan.
3.
Misalnya pada titik B yaitu Dengan menggunakan 1
tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 15 unit Roti dan Sisanya 4 tenaga kerja
dapat memproduksi 90 unit Keripik.
4.
Sedangkan Titik C dengan menggunakan 2 tenaga Kerja
dapat memproduksi 35 unit Roti, dan 3 tenaga kerjanya mampu memproduksi 75 unit
Keripik
5.
Titik D menunjukkan 3 tenaga kerja dapat memproduksi
sebanyak 55 unit Roti, Sedangkan 2 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 45
Keripik.
6.
Titik E menunjukkan dengan menggunakan 1 tenaga kerja
dapat menghasilkan 20 unit Keripik, dan 4 tenaga kerjanya dapat memproduksi 65
Roti.
7.
Seperti halnya Titik A, Titik F juga demikian, Pada
Titik F semua pekerja digunakan untuk memproduksi sebanyak 75 unit Roti. Akibatnya tidak ada pekerja yang
memproduksi Keripik atau jumlah keripik 0 unit.
Oleh karena itu Untuk
memperoleh keuntungan yang besar dan mengurangi kerugian maka Perusahaan Rumah
Tangga tersebut melakukan alternatif yaitu dengan cara mengombinasikan
pemakaian tenaga kerja
Misalnya pengombinasian
tenaga kerja berdasarkan survey pasar:
1.
Jika keadaan pasar normal / makanan Keripik dan Roti
sama-sama dibutuhkan.
Perusahaan akan
menggunakan Titik D dengan 3 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 55 unit
Roti, Sedangkan 2 tenaga kerja dapat memproduksi sebanyak 45 Keripik. Karena
pada titik ini Jumlah produksinya hampir seimbang dibanding titik yang lain.
2.
Jika makanan Keripik lebih dicari dari pada Roti.
Perusahaan akan mengalihkan
dari Titik A ke Titik C dengan mengurangi produksi Roti menjadi 35 unit Roti,
dan menambah produksi Keripik menjadi 75 unit.
Namun Jika memilih A/B ,
walaupun produksi keripik nya lebih besar, akan tetapi seperti yang kita tahu
bahwa kebutuhan manusia berbeda-beda. pasti akan ada pula yang membutuhkan
Roti, maka di buat 2 tenaga keja untuk 35 unit Roti. dan tidak mungkin
perusahaan tersebut memilih titik D, E,
dan F yang produksinya lebih menonjol dari pada produksi roti.
Jika Perusahaan memilih D,
E perusahaan tidak akan mendapat untung namun bisa saja malah sebaliknya
mendapat kerugian. Apalagi jika memilih titik F yang tidak memproduksi keripik,
dan memproduksi begitu banyak roti sedangkan makanan keripik lebih dicari
dibanding roti, sehingga roti yang diproduksi semua kemungkinan besar tidak
laris terjual yang akan menimbulkan banyak kerugian.
3.
Jika makanan Roti Lebih dicari dari pada Keripik. Maka
perusahaan akan mengalihkan dari Titik A ke Titik E dengan mengurangi produksi
keripik menjadi 20 unit, dan menambah produksi Roti menjadi 65 unit. Namun Jika
memilih F , walaupun produksi Roti lebih besar, Haruslah ada stok Keripik jika
nantinya dibutuhkan.
Dengan alternative
tersebut proses produksi dan penjualan akan menjadi efisien, dan tenaga kerja
akan sanggup dan tidak merasa terbebani karena jumlah produksi tidak melebihi
batas minimum kemungkinan produksi.
----
SEKIAN & TERIMA KASIH J ----
Tidak ada komentar:
Posting Komentar